Senin, 25 Mei 2009

Artikel

Bersahabat dengan Alam

Tujuan Allah menciptakan dan menempatkan manusia dalam dunia yang telah tercipta sebelumnya adalah, agar manusia dapat menjadi wakil Allah untuk memelihara dan mengelola bumi ini. Tugas dan tanggungjawab ini dikenal sebagai mandat kultural, yang harus dikerjakan oleh manusia, demi untuk memuliakan Allah. Inti dari mandat budaya adalah manusia harus menjadi tuan dan sekaligus sahabat bagi alam sekelilingnya. Pemeliharaan serta pengelolaan yang baik akan membuat bumi menjadi tempat hidup yang nyaman dan menyenangkan. Pada dasarnya, hubungan manusia dengan alam sangat erat. Dalam artian tertentu, hidup manusia dipelihara oleh alam. Tumbuh-tumbuhan, buah-buahan, padi, gandum, dan bahan lainnya, adalah sumber makanan yang dihsilkn oleh alam, untuk menopang kelangsungan hidup manusia di muka bumi ini. Demikian pula air, udara, sinar matahari, merupakan unsur-unsur yang tidak boleh tidk ada bagi kelanjutan hidup manusia. Sebab itu sudah semestinya kalau dalam diri setiap manusia timbul kesdarn yang tinggi untuk berpartisipasi dalam memelihara alam tempat tinggalnya. Menyedihkn sekali bahwa dalam beberapa waktu belakangan ini, kita membaca, mendengar, serta menyaksikan berita bahwa alam sudah berubah wajah, dari sahabat menjadi musuh yang mengancam eksistensi hidup manusia. Tanah longsor sering terjadi, juga banjir besar melanda banyak tempat di negeri kita. Mengapa semu ini terjadi? Salah satu alasannya adalah, karena manusia sudah gagal menjadi pengelola dan pemelihara alam yang baik. Keserakahan telah meracuni pikiran sebagian orang sehingga penebangan hutan secara liar terjadi pada skala ekstensif. Apa yang yang mesti kita lakukan, agar alam tidak melampiaskan kemarahannya? Kita harus menjadi sahabat bagi alam, yaitu menjadi pengelola dan pemeliharaan yang baik agar alam kembali bersahabat dengan kita!

Senin, 04 Mei 2009

Renungan

Ketika berada di bumi Tuhan Yesus tidak pernah berhenti bekerja, kita bisa baca dalam Yoh. 5 : 17 Jadi disini Tuhan tidak suka bila ada anak Tuhan yang tidak bekerja (bermalas-malasan) Seseorang yang tidakmau bekerja(malas) berarti hidup dalam belas kasihan orang lain. Beda dengan seseorang yang mau bekerja dengan rajin. Pepatah dunia mengatakan "Rajin Pangkal Kaya" supaya kitamenjadi anak-anak yang diberkati kita harus menjadi orang-orang yang rajin bekerja dan disertai dengan Iman. Amin

Renungan

Hidup Adalah Melayani

Pelayan bukanlah istilah asing bagi orang kristen,karena kekristenan memang tidak terpisahkan dari pelayanan. Semua orang kristen harus melayani sekuat tenaga, sama seperti Yesus saat berada di bumi Ia berkata : Bapa Ku bekerja sampai sekarang, maka Akupun bekerja juha (Yoh. 5 : 17). Oleh sebab itu kita diingatkan agar menggunakan waktu sebaik-baiknya bekerja bagi Tuhan melalui pelayanan. Jangan pernah berpikir bahwa kita hanya memiliki sedikit talenta atau tidak bisa apa-apa,lalu kita berbuat demikian, berarti kita tidak menghargai kasih karunia Tuhan. Meskipun manusia menganggap remeh dan sepele pelayanan kita,dimata Tuhan kita sangat berharga. Apapun yang kita kerjakan dalampelayanan, Bapa di sorga sangat memperhatikan dan memperhitungkan. Selalu ada upah untuk setiap jerih payah. Amin